Kota Banjarmasin adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan. Luas wilayahnya sekitar 72 kilometer persegi dengan total populasi 625.481 jiwa (2010). Kota ini diberi julukan Kota Seribu Sungai karena memiliki banyak sungai yang disebabkan karena wilayahnya terdiri dari delta-delta. Wilayah kepulauan di Banjarmasin terdiri dari Pulau Tatas, Pulau Rantauan Keliling, Pulau Insan, Pulau Kelayan, dll.
Banjarmasin masuk dalam wilayah Kawasan Strategis Provinsi Metropolitan Banjarmasin Raya bersama dengan Kota Banjarbaru, sebagian kecamatan di Barito Kuala, sebagian kecamatan di Kabupaten Banjar, dan sebagian kecamatan di Tanah Laut. Kawasan tersebut dinamakan Banjar Bakula.
Banjarmasin sebelumnya adalah nama sebuah kampung di bagian utara muara sungai Kuin. Nama aslinya pun Banjar Masih. Kampung tersebut eksis sebelum tahun 1526. Kampung tersebut terbentuk dari lima aliran sungai kecil yang bertemu membentuk sebuah danau. Dalam bahasa Melayu, banjar bisa diartikan sebagai kampung yang berderet sepanjang tepian sungai.
Kerajaan Banjar muncul pada abad ke-16. Kerajaan tersebut berkembang pesat sehingga berjaya selama bertahun-tahun lamanya. Namun, kerajaan ini surut pada sekitar akhir abad ke-16 setelah Belanda datang. Belanda merampas dua jung lada dari Banjarmasin yang berdagang di Kesultanan Banten pada tahun 1596. Sejak saat itu, terjadi perperangan antara Belanda dan Kerajaan Banjar. Tahun 1612, kampung keraton luluh lantak ditembaki armada Belanda. Kesultanan ini tetap ada sebelum akhirnya dihapuskan Belanda tanggal 11 Juni 1860. Akan tetapi, perlawanan rakyat terus terjadi hingga gugurnya Sultan Muhammad Seman tanggal 24 Januari 1905.
Kuliner Kota Banjarmasin cukup menarik untuk dibahas. Sebagian besar masakannya cocok untuk sarapan. Mengandung banyak rempah-rempah sebagai bumbu, masakan Banjarmasin terkenal memiliki citarasa kuat.
Masakan paling terkenal di Kalimantan Selatan ini sangat cocok dimakan kapan saja terutama untuk sarapan. Soto Banjar menggunakan daging ayam sebagai bahan utama. Rempah-rempah yang melimpah yaitu jintan, adas, kayu manis, bawang putih, dan bawang merah membuat rasa soto terasa kuat. Tambahan jeruk nipis membuat citarasa soto bertambah segar.
Sepintas, Tumis Kacang Banjar terlihat seperti tumis biasa. Bedanya, tumis khas Banjar ini menggunakan campuran santan dan udang. Bisa dipastikan rasanya lebih berwarna serta lebih unik daripada tumis biasa.
Satu lagi masakan khas Banjar yang menggunakan santan sebagai bahannya. Lontong Banjar bisa ditemukan dengan mudah di Banjarmasin bahkan di daerah lain di Kalimantan Selatan. Lontong tersebut terbuat dari buah nangka.
Ketupat Kandangan Banjar biasanya disajikan saat Hari Raya Idul Fitri. Berbeda dengan ketupat sayur, menu ini menggunakan ikan tongkol sebagai bahan utamanya.
Gangan berarti sayur dalam bahasa setempat. Bedanya dengan sayur di Jawa, Gangan Asam berisi timun, laos, kunyit, dan tomat. Citarasa masakan ini segar. Kadangkala, koki menambahkan sayuran lain atau ikan.
Sop Mutiara menggunakan daging ayam sebagai bahan utama.Daging ayamnya tidak disajikan begitu saja melainkan dibentuk menjadi bola-bola serupa mutiara.