Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota ini disebut sebagai kota terbesar ketiga di Pulau Sumatra setelah Kota Medan dan Kota Palembang dilihat dari banyaknya jumlah penduduk.
Kota ini dianggap sangat strategis sebagai jalur transportasi darat antara Pulau Jawa menuju Pulau Sumatra dan sebaliknya. Kota ini terletak sekitar 165 kilometer sebelah barat laut Provinsi DKI Jakarta. Logistik dari dan ke Pulau Sumatra didistribusikan melalui kota ini.
Luas wilayah Kota Bandar Lampung adalah 169,21 kilometer persegi. Luas wilayah sebesar itu dibagi menjadi 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Berdasarkan catatan badan sensus pada tahun 2015, total populasi Kota Bandar Lampung adalah 979.287 jiwa.
Secara demografis, Bandar Lampung dihuni oleh suku Jawa, suku Lampung, suku Sunda, suku Palembang, suku Bali, suku Minangkabau, suku Batak, dan etnis Tionghoa. Bahasa sehari-hari yang dipakai selain bahasa Indonesia adalah bahasa Jawa dan bahasa Lampung.
Semboyan Kota Bandar Lampung adalah “Bandar Lampung Ragom Gawi”. Motto daerah ini bisa diartikan sebagai sebuah semboyan kerja bergotong-royong, bersatu padu menggerakkan roda pembangunan dengan tulus ikhlas, pantang menyerah baik dalam bekerja maupun dalam mengabdi terhadap masyarakat. Ragom artinya ‘kompak, bersatu, bersama-sama’ dan Gawi berarti ‘kerja, melaksanakan tugas pengabdian’.
Sejarah Kota Bandar Lampung (17 Juni 1682)
Pada jaman kolonial Hindia-Belanda, wilayah Kota Bandar Lampung termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong. Wilayah tersebut beribu kota di Tanjungkarang. Kota Telokbetong berkedudukan sebagai ibu kota Karesidenan Lampung.
Pada jaman pendudukan Jepang, Kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi/kota di bawah pinpinan seorang bangsa Jepang/shicho dibantu oleh seorang bangsa Indonesia/fukushicho.
Bandar Lampung pernah beberapa kali berganti status. Dengan Keputusan Wali Kota Bandar Lampung Nomor 17 Tahun 1999, nama “Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung” diubah menjadi “Pemerintah Kota Bandar Lampung.”
Sementara itu, hari jadi Kota Bandar Lampung ditetapkan tanggal 17 Juni 1682. Menurut sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan, pada tanggal itulah Residen Banten, William Craft, melaporkan kepada Gubernur Jenderal Cornelis, yang didasarkan pada keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat terkait beberapa hal. Salah satu laporannya menyebutkan bahwa Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang.”
Destinasi wisata menarik di Kota Bandar Lampung sebagian besar berupa wisata alam dan wisata sejarah. Mereka di antaranya Museum Lampung, Pantai Tirtayasa, Pantai Duta Wisata, Pantai Puri Gading, Taman Kupu-kupu Gita Persada, Pulau Pasaran, Dataran Tinggi Sukadanaham, dan Taman Hutan Raya Wan Abdurahman.
Kunjungi lokasi wisata di Kota Bandar Lampung dengan mudah bersama DOcar – Solusi Sewa Mobil Pilihan Anda. DOcar menyediakan aplikasi gratis untuk perangkat ponsel pintar Android yang dapat diunduh sekarang juga di Google PlayStore.
Masakan khas Kota Bandar Lampung di antaranya Seruit, Gulai Taboh, Tempoyak, Pindang Ikan Baung, Keripik Pisang, Kopi Lampung, Kemplang, Lempok Durian, dan Gabing.