Kota Palangka Raya adalah ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Sejak tahun 1957 hingga 1972, kota ini dikenal dengan nama Palangkaraja. Luas wilayah kota ini adalah 2.400 kilometer persegi. Penduduk kota tersebut, menurut hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, adalah 220.962 jiwa.
Palangka Raya adalah kota dengan luas wilayah terbesar di Indonesia. Kota ini sebagian besar masih berupa hutan lindung, konservasi alam, dan Hutan Lindung Tangkiling. Sebagai kota dengan luas wilayah terbesar, atau setara 3,6 kali luas Jakarta, Palangka Raya sempat diwacanakan untuk menjadi ibu kota baru Indonesia. Wacana penuntas kemacetan ini muncul pada Juli-Agustus 2010.
Kota Palangka Raya pada mulanya adalah sebuah wilayah bernama Dayak Besar. Proses yang cukup panjang diperlukan sampai pada akhirnya Provinsi Kalimantan Tengah terbentuk pada tanggal 23 Mei 1957. Dengan adanya Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, Provinsi Kalimantan Tengah secara resmi menjadi daerah otonom. Tanggal penetapan provinsi tersebut menjadi daerah otonom diputuskan untuk menjadi hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah.
Ibu kota Palangka Raya diresmikan oleh Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957. Soekarno meresmikan Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahadut. Dengan berlakuknya Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958, kota yang mulanya bernama Pahadut berganti nama menjadi Palangka Raya.
Asal usul nama Palangka Raya dapat ditelusuri dari kepercayaan penduduk lokal. Suku Dayak percaya bahwa nenek moyang suku mereka diturunkan dengan menggunakan Palangka Bulau. Dalam bahasa mereka, Palangka artinya “emas/logam mulia” sedangkan Raya artinya “besar.” Maka, secara harafiah, Palangka Raya artinya tempat suci dan mulia yang besar. Nama tersebut disepakati oleh para pemimpin Kalimantan Tengah sebagai nama ibukota provinsi tersebut. Namun, ada beberapa kalangan yang percaya nama Palangka Raya diberikan langsung oleh Soekarno setelah menancapkan tiang pertama pembangunan kota tersebut.
Sebelum adanya wacana pemindahan ibu kota pada tahun 2010, wacana serupa telah mengemuka pada tahun 1957. Wacana tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Soekarno saat meresmikan Palangka Raya sebagai Ibu Kota Kalimantan Tengah. Wacana pemindahan pusat pemerintahan Indonesia terus berkembang di setiap masa pemerintahan namun tidak pernah direalisasikan.
Wisata di Kota Palangka Raya yang menarik sebagian besar berupa wisata alam. Kegiatan wisata utama yang sudah dianggap sebagai ikon kota adalah kegiatan susur sungai. Perahu yang digunakan untuk aktivitas ini bergaya fusion tradisional-modern. Wisata belanja juga banyak diperhitungkan para turis untuk mengisi kegiatan liburan mereka.
DOcar menyediakan layanan sewa mobil dengan tujuan ke seluruh penjuru Palangka Raya. Unduh aplikasinya di Google PlayStore gratis. Pesan sekarang!
Makanan khas kota Palangka Raya kebanyakan berbahan dasar tumbuhan-tumbuhan yang bisa ditemukan di hutan. Misalnya, makanan khas bernama Juhu Singkah (sayur rotan). Masakan khas suku Dayak ini terbuat dari umbut rotan serta dihidangkan bersama ikan betok.
Hidangan ikan air tawar atau air payau juga mudah didapatkan karena memang lokasi kota dilewati sungai-sungai. Saluang goreng, panggang lauk, dan tanak lauk adalah tiga masakan khas Palangka Raya yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Sedangkan oleh-oleh khas kota tersebut antara lain abon ikan, amplang ikan pipih, lempok dahuyan, dan saluang goreng.