Purwokerto merupakan ibu kota Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Kota yang berada di jalur selatan Jawa Tengah ini memiliki banyak julukan. Kota Pendidikan, Kota Wisata, Kota Transit, Kota Kripik, dan Kota Pensiunan adalah beberapa julukan Kota Purwokerto.
Lokasi Purwokerto berada di sebelah selatan Gunung Slamet. Gunung berapi tersebut adalah gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah dan gunung kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Purwokerto dibagi lagi menjadi empat kecamatan dan 27 kelurahan.
Kabupaten Banyumas resmi didirikan pada hari Jumat Kliwon, 6 April 1582. Setelah kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Banyumas ditetapkan dengan Perda Kabupaten Tingkat II Banyumas No. 2 Tahun 1990.
Di jaman pemerintahan Kasultanan Pajang yang dipimpin Sultan Hadiwijaya, terjadi suatu musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo. Musibah tersebut menimpa Adipati Wirasaba saat dalam perjalanan pulang. Karena peristiwa tersebut, Sultan Pajang memanggil putra Adipati Wirasaba untuk menebus kesalahannya. Namun, tiada putra adipati yang berani menghadap.
Putra menantu Adipati Wirasaba, Raden Joko Kahiman, akhirnya memberanikan diri menghadap. Apabila nanti mendapatkan murka dari Sultan Pajang, Joko Kahiman akan menghadapinya sendiri. Namun, apabila mendapatkan anugerah, putra-putra Adipati Wirasaba tidak boleh iri hati. Ternyata, Sultan Pajang memberikan gelar Adipati Wirasaba ke-VII dengan gelar Adipati Warga Utama II. Dialah yang dianggap sebagai pendiri Kabupaten Banyumas.
Ketika Joko Kahiman kembali dari Kasultanan Pajang, atas seijin Sultan Hadiwijaya, dia membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat bagian untuk diberikan kepada iparnya-iparnya. Dia mendapatkan wilayah Kejawar yang kemudian dibangunnya dengan membuka hutan Mangli. Usai membuka hutan, dia mendirikan pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
Kitab Negarakertagama dan Kitab Babad Tanah Jawi mencatat sejarah Kota Purwokerto. Dalam kitab-kitab tersebut diceritakan adanya suatu daerah di pedalaman Tanah Jawa yang sudah memiliki administrasi lengkap dan modern seperti di perkotaan. Kitab-kitab tersebut juga menyebutkan bahwa istilah Purwokerto diambil dari kata “wiwitan” dan “kerto”. Kata wiwitan berarti “memulai” dan kata kerto berarti “kemakmuran”. Maka, secara harfiah Purwokerto berarti “dimulainya kemakmuran”.
Kota Purwokerto memiliki beberapa objek wisata alam andalan berskala nasional. Lokawisata Baturaden di sebelah selatan Gunung Slamet dianggap sebagai ikon wisata Kota Purwokerto. Tempat ini memiliki panorama alam cantik, udara sejuk, dan banyak legenda rakyat. Di lokasi tersebut terdapat Pancuran Telu, Bumi Perkemahan Baturraden, Pancuran Pitu Baturraden, Kaloka Widya Mandala, Curug Ceheng, Telaga Sunyi, Combong Valley Paint Ball and War Games, dan Wahana Wisata Lembah Combong.
Kami membantu Anda menjangkau lokasi-lokasi wisata di Kota Purwokerto dengan menyediakan layanan sewa mobil DOcar. Aplikasi Android DOcar dapat diunduh gratis melalui Google PlayStore.
Makanan khas Kota Purwokerto yang terkenal kebanyakan berupa lauk pauk dan kudapan ringan. Tahu Brontak, Gethuk Goreng, Keong Kuah Pedas, Dage, Semayi, Tegean, Empal Basah, Themlek, Nopia, Timus, Klanthing, Ongol-Ongol, Angleng Klapa, Angleng Kacang, Rujak Mentah, Rujak Mateng, Ampyang, Dampleng, Grebi, Utri, Puli, Kluban, Gebral, Mireng, Kamir, Moho, Golang-galing, Lopis, adalah beberapa makanan khas Purwokerto.