Manado, sering pula disebut dengan Menado, adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi kota ini di Teluk Manado serta dikelilingi oleh daerah pegunungan. Kota berpenduduk 423.257 jiwa di tahun 2014 ini adalah kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi setelah Kota Makassar.
Luas wilayah Kota Manado adalah 15.726 hektare dengan garis pantai sepanjang 18,7 kilometer. Sedangkan wilayah perairan Manado terdiri atas Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, dan Pulau Siladen. Karakteristik Pulau Bunake dan Pulau Siladen cenderung serupa yaitu bergelombang dengan puncak setinggi 200 meter. Sementara itu, Pulau Manado Tua termasuk dalam kategori pulau gunung berketinggian kurang lebih 750 meter.
Menurut legenda, asal mula Kota Manado adalah dari “Wanua Wenang.” Istilah tersebut diberikan oleh penduduk asli Minahasa. Wanua Wenang didirikan oleh Ruru Ares sekitar abad ke-13. Ruru Ares, bergelar Dotulolong Lasut, menjabat sebagai Kepala Walak Ares. Dia menetap di wilayah tersebut bersama keturunannya.
Sementara itu, versi lain sejarah Kota Manado mengatakan bahwa wilayah Manado sebenarnya adalah pengembangan dari sebuah negeri bernama Pogidon. Kota Manado telah dikenal sejak abad ke-16. Ketika itu, wilayah Manado sudah didatangi orang-orang dari luar negeri. Sebutan Manado mulai digunakan pada tahun 1623 menggantikan nama “Pogidon” atau “Wenang.” Manado berasal dari bahasa daerah Minahasa, Mana rou atau Mana dou, artinya “di jauh.” Kata Manado pada mulanya merujuk ke pulau di sebelah Pulau Bunaken.
Hari jadi Kota Manado, 14 Juli 1623, merupakan hari saat terjadinya tiga peristiwa bersejarah sekaligus di kota tersebut. Penetapan tanggal 14 diambil dari peristiwa heroik putra daerah melawan penjajahan Belanda yang dikenal dengan nama peristiwa merah putih. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 14 Feburari 1946. Sementara bulan Juli diambil saat munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente, Juli 1919 (unsur yuridis). Tahun 1623 diambil dari unsur historis karena pada tahun itulah nama Kota Manado mulai digunakan dalam surat-surat resmi.
Ekowisata adalah sektor wisata Manado paling atraktif. Pariwisata Kota Manado berkembang dengan pesat dari tahun 1990-an hingga sekarang. Taman Nasional Bunaken menjadi tempat wisata taman laut terindah di dunia. Turis mancanegara tertarik menyelam (snorkeling) di Bunaken untuk melihat formasi terumbu karang yang luas dan indah. Objek wisata lain yang menarik antara lain wisata alam Vuclano Area di Tomohon, Danau Tondano, Taman Purbakala Waruga Sawangan, Desa Agrowisata Rurukan-Tomohon, Batu Pinabetengan, Kelenteng Ban Hin Kiong, Tugu Peringatan Perang Dunia Kedua, Monumen Yesus Memberkati, dan Manado Boulevard.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Manado, Jimmy Rimba Rogi, Manado dicanangkan sebagai Kota Pariwisata Dunia 2010. Untuk dapat merealisasikan Manado sebagai tujuan wisata dunia, Jimmy mengeluarkan beberapa kebijakan. Dia merelokasi PKL di Taman Kesatuan Bangsa agar fungsi trotoar dapat kembali seperti semula. Kebijakan tersebut berkontribusi besar atas kesuksesan Manado meraih penghargaan Adipura pada tahun 2007.