Kota Padang adalah ibu kota Provinsi Sumatra Barat. Kota ini sekaligus menjadi kota terbesar di pantai barat pulau tersebut. Kota ini merupakan kota inti dari pengembangan wilayah metropolitan Palapa (Kota Padang, Kabupaten Lubuk Alung, Kota Pariaman). Kota ini terdiri dari 11 kecamatan yang dibagi lagi menjadi 104 kelurahan. Menurut catatan tahun 2014, kota seluas 649,96 kilometer persegi ini dihuni oleh total 1.000.096 jiwa.
Meskipun memiliki luas total 649,96 kilometer persegi, hanya sekitar 205,007 kilometer persegi saja yang merupakan daerah efektif perkotaan. Karakteristik ruang perkotaan Kota Padang adalah menghadap Samudera Hindia serta dikelilingi jajaran Pegunungan Bukit Barisan. Selebihnya, wilayah Padang berupa perbukitan serta kawasan hutan lindung. Bukit-bukit terkenal di Kota Padang yang sekaligus menjadi objek wisata alam adalah Bukit Pegambiran, Bukit Gado-gado, Gunung Padang, dan Bukit Lampu.
Masyarakat Indonesia pada umumnya mengasosiasikan Kota Padang sebagai kota tempat etnis Minangkabau tinggal. Mereka juga mengenal Padang dari masakan khasnya yang sering disebut dengan masakan Padang. Dua legenda yang diceritakan turun-temurun, Sitti Nurbaya dan Malin Kundang, juga sangat populer di Indonesia.
Tidak diketahui secara pasti asal nama Kota Padang. Akan tetapi, terdapat suatu konvensi yang memperkirakan bahwa nama Padang muncul karena bentang wilayah Padang berupa sebuah daratan yang sangat luas. Lalu, sebagai tambahan informasi, kata Padang, dalam bahasa Minang, berarti “pedang”.
Wilayah Kota Padang pada mulanya adalah perkampungan nelayan di muara Batang Arau. Setelah Belanda masuk ke Indonesia di bawah bendera VOC, perkampungan tersebut berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai. Sebelumnya, kawasan rantau orang-orang Minangkabau ini menjadi bagian wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh pada awal abad ke-17.
Kota Padang berhari jadi 7 Agustus 1669. Hari tersebut ditetapkan menjadi hari lahirnya Kota Padang karena pada saat itu terjadi pergolakan masyarakat Koto Tengah dan Pauh melawan monopoli VOC.
Dengan bentang alam Kota Padang yang cukup beragam, pariwisata alam kota ini boleh dikata sangat berkembang. Tidak seperti kota-kota lain yang minim wisata alam, Kota Padang memiliki wisata alam pantai dan gunung. Selain wisata alam, wisata sejarah juga cukup banyak ditemukan di sini. Hal ini tidak mengherankan mengingat wilayah Padang dahulu adalah wilayah penting di Kesultanan Aceh dan pelabuhan strategis.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kuliner Padang sejatinya merupakan salah satu ikon kota tersebut. Bahkan, masakan Padang sudah terkenal hingga mancanegara. Kuliner asli Padang yaitu Rendang menduduki peringkat pertama dalam daftar 50 hidangan terlezat dunia yang dirangkum oleh CNN International.
Menanggapi kepopuleran rendang, Pemerintah Kota Padang menyelenggarakan Festival Rendang di tahun 2011. Sebanyak 5,2 ton daging rendang dimasak oleh kelurahan se-Kota Padang. Festival yang dipusatkna di RTH Imam Bonjol tersebut dicatat Museum Rekor Indonesia sebagai perlombaan memasak dengan daging dan peserta terbanyak.