2015 | Premium | 6 |
2015 | Premium | 6 |
2015 | Premium | 6 |
Bekasi merupakan nama kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Kota ini termasuk dalam bagian kota megapolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok. Tangerang, Bekasi). Kota Bekasi adalah kota dengan populasi penduduk terbanyak keempat di Indonesia. Populasi kota tersebut, menurut catatan tahun 2010, adalah 2.334.871 jiwa. Dengan luas area 210.49 kilometer persegi, kepadatan penduduk Kota Bekasi menempati peringkat 10 terpadat di Indonesia (11.000/kilometer persegi).
Pada tahun 350 sampai dengan 669 Masehi, Bekasi tempo dulu adalah Ibukota Kerajaan Tarumanegara. Pada saat itu, Bekasi disebut dengan nama Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri. Luas wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara pada kala itu mencakup wilayah yang kini menjadi Kota Bekasi, Cibinong, Bogor, Sunda Kelapa, sampai dengan wilayah Sungai Cimanuk (Indramayu).
Empat prasasti yang berkaitan dengan Tatar Sunda ditemukan di daerah Bekasi. Empat prasasti tersebut dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Dari prasasti yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga tersebut, diketahui bahwa Bekasi merupakan salah satu daerah strategis karena menjadi penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (kini Jakarta).
Hingga sekarang pun, Kota Bekasi adalah salah satu wilayah yang dijadikan tempat tinggal para pekerja. Banyak dari mereka yang sebenarnya bekerja di wilayah Jakarta namun memutuskan untuk tinggal di Kota Bekasi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dari situlah muncul anggapan bahwa Kota Bekasi merupakan kota tinggalnya kaum urban dan sentra industri.
Secara adminstratif, Bekasi dibagi menjadi Kecamatan Pondok Melati, Kecamatan Pondok Gede, Kecamatan Mustika Jaya, Kecamatan Jati Sampurna, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Rawa Lumbu, Kecamatan Bantar Gebang, Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Utara. Keadaan permukiman di Kota Bekasi sbb.: 50% lebih kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan 3% bangunan lainnya.
Secara geografis, Kota Bekasi berbatasan dengan Kabupaten Bekasi di sebelah utara; Kabupaten Bogor dan Kota Depok di sebelah selatan; Provinsi DKI Jakarta di sebelah barat; dan Kabupaten Bekasi di sebelah timur. Kota ini terletak pada ketinggian 11-81 mdpl. Memiliki kemiringan rendah yaitu antara 0-2% mengakibatkan kota ini cenderung mudah terdapat genangan terutama saat musim hujan. Terdapat enam kecamatan di Kota Bekasi yang berpotensi banyak genangan yaitu Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Pondok Melati, dan Kecamatan Rawalumbu.
Menurut struktur geologinya, Kota Bekasi didominasi oleh struktu pleistocene volcanic facies, kemudian struktur aluvium dan struktur miocene sedimentari facies. Sumur gas JNG-A dan Sumur JNGB juga ada di kota ini.
Melihat dari kondisi hidrologi, Kota Bekasi secara umum memiliki dua kondisi yaitu kondisi air permukaan dan air tanah. Terdapat tiga sungai yang mengaliri Kota Bekasi yaitu Sungai Bekasi, Sungai Sunter, dan Sungai Cakung. Kondisi air permukaan tercemar limbah industri. Sedangkan untuk air tanah, kondisinya sebagian cukup potensial digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan. Namun, air di daerah sekitar TPA Bantargebang kemungkinan besar sudah tercemar.
Wisata seni budaya dan wisata belanja adalah jenis-jenis pariwisata yang terkenal di Kota Bekasi. Dilihat dari latar belakang penduduknya, seni budaya di Kota Bekasi merupakan perpaduan dari budaya Sunda dan budaya Betawi. Akan tetapi, berbeda dengan Kabupaten Bekasi, budaya Betawi lebih kental terasa di Kota Bekasi.
Percampuran antara budaya Betawi dan budaya Sunda ini terlihat jelas dari kekhasan bahasa warga Kota Bekasi. Warga asli berbicara dengan bahasa Sunda atau terkadang hanya logatnya. Kebiasaan tersebut ditambah dengan imbas budaya Betawi menjadikan orang-orang Bekasi berlogat Sunda namun berdiksi bahasa Betawi. Percampuran dua pengaruh budaya ini menciptakan bahasa Bekasi yang unik.
Meskipun demikian, dilihat dari segi keseniannya, budaya Betawi sangat berpengaruh kuat di Bekasi. Kesenian Tari Topeng dan kesenian Ujungan adalah dua kesenian asli Bekasi yang muncul sejak jaman kekuasaan Kerajaan Pasundan.
Sementara itu, dari segi wisata belanja, Kota Bekasi memiliki banyak pusat perbelanjaan untuk segala kalangan. Faktor utama banyaknya kawasan wisata ini tentu saja adalah fakta bahwa Bekasi merupakan kota kawasan permukiman kaum urban. Pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bekasi antara lain Grand Galaxy Park, Ciputra Mall Cibubur, Grand Metropolitan Mall, Mal Metropolitan, Summarecon Mal Bekasi, GP Mall, Revo Town, Plasa Cibubur, Grand Mal Bekasi, Blu Plaza, Mega Bekasi Hypermal, Bekasi Junction, Bekasi Square, Plaza Pondok Gede, Bekasi Trade Centre, Bekasi Cyber Park, dan Atrium Pondok Gede.
Kategori kue basah : Kerak Telor, Onde-onde, Gemblong, Talam, Geplak, Kue Cincin, Lopis, Bika Ambon, Kue Pepe, Putu Mayang, Jalabia, Cucur, Kue Bugis, Kue Pisang, dll.
Kategori kue kering : Kue Wajik, Kue Satu, Kue Akar Kelapa, Kue Duit, Kue Brangas, Sagon, Parocot, Rengginang, dll.
Kategori hidangan : Sayur Asem, Sayur Ikan Gabus, Sayur Pucung, Soto Betawi Asli Daging Sapi